Selasa, 27 November 2012

M.A.M.A

Mama? Jika aku mendengar kata itu, tak ada satu pun hal yang terlintas dipikiranku. Namun, serangkaian 4 huruf 1 kata itu ada dan selalu terlintas di hatiku. Lebih tepatnya diam dan selalumenjadi alunan sepanjang masa. Rintihan teriakan hati mengingat bagaimnaba jika kau meninggalkanku di dunia ini.... sungguh aku tak bisa membayangkannya. Sosok mama yang merangkap menjadi seorang Ayah. Ya, itu yang aku rasakan ma... Aku tahu, mama paling hebat. Mama paling-paling dan ter-ter yang aku punya. Sosokmu yang selalu aku kagumi. Aku ingin sepertimu, aku ingin kuat sepertimu ma....
Kau yang selalu mengajarkankubagaimana cara ber etika yang baik. Kau yang selalu mengajarkanku bagaimana bersikap terhadap semua orang, bahkan kepada seorang pemulung pun kau selalu mengajarkanku untuk santun. Kau mengajarkanku cara berbagi dengan orang lain, kau mengajarkanku apa arti rendah hati, dan kau mengajarkanku bagaimana menjadi sosok yang tegar. Tidak, kau tidak mengajariku, tapi engkau telah menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya seolah-olah kau mengajariku. Bukankah orang tua yang baik adalah orang tua yang bersikap sesuai perannya tanpa harus mengajarkan hal-hal baik terhadap anak-anaknya? Karena jika orang tuanya bersikap baik, tentu anak-anaknya akan meniru sosok orang tuanya. Bukan begitu Ma?
Engkau luar biasa Ma.....
Tapi aku selalu mengutuk diriku sendiri yang terlalu egois, keras kepala, ke kanak-kanakkan. Berbeda jauh denganmu Ma...
Aku pernah melihatmu menangis. Tangisan cape. Tangisan yang benar-benar terisak. Tapi, apa yang bisa aku lakukan melihatmu seperti itu? Aku hanya diam mematung, ikut menangis bersamamu, dan aku tertawa kepada diriku sendiri, betapa bodohnya diriku yang saat itu hanya bisa diam.
Aku tak bisa mendeskripsikanmu dengan kata-kata yang mungkin menurutmu seperti suara kucing bising karena kelaparan. Karena bagiku kau nyata.
Kecupan hangat hinggap di dahi yang membuatku terbangun dari tidurku dan segera teringat akan hari ulang tahunku. Itu kado terindah yang pernah aku miliki.
Kau mungkin tahu sifat diriku, jika aku diberi kesempatan untuk berbicara maka aku akan terus tiada henti-hentinya berbicara. Maka dari itu, aku tak bisa berkicau  panjang lebar disini, jika aku diberi bebas karakter tanpa batas untuk berbicara aku tak akan bisa panjang lebar. Karena ini hanya tulisan yang mewakili sebagian teriakan hatiku. Hanya sebagian.
Mama, jujur aku malu mendapati diriku yang sampai saat ini belum menjadi apa-apa, bahkan untuk membuat kau bangga aku belum bisa.
Aku tak ingin berjanji terhadapmu, karena tak ada yang bisa aku janjikan saat ini. Maaf Ma...
Aku hanya ingin kau selalu mendukung segala apa yang aku lakukan, aku butuh support, aku butuh doa'mu. Do'amu lah yang akan mengantarkanku pada gerbang keberhasilan, dan akan menjadi sebuah kebanggaan untukmu.

Happy Birthday Mom, I Love You so much....

June, 14.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar