Suatu hari, Mama
menugaskan Asti menjaga Heri. Adik Asti itu masih balita. Mama akan pergi
sebentar ke supermarket. Akan tetapi, belum lama Mama pergi, Heri mulai rewel
mencari Mama. Asti berusaha membujuknya.
“Kita main
mobil-mobilan, yuk. Nih, ada truk, sedan, bisa nguuuuuung!” ajak Asti.
“Enggak mau. Heri mau
sama Mama,” rengek Heri.
“Iya sabar, sebentar
lagi juga Mama pulang,” hibur Asti lagi.
“Tapi Heri maunya
sekarang,” Heri tetap merengek. Asti jadi bingung.
Tiba-tiba, di depan
rumah ada pedagang balon gas melintas. Asti segera memanggilnya. Ia membeli
tiga balon gas, merah, kuning, dan hijau. Heri pun berhenti menangis. Heri lalu
asyik bermain balon sampai lelah. Ia akhirnya tertidur pulas di sofa. Ketiga
balon gasnya dibiarkan melayang di atap ruangan. Asti memindahkan Heri ke
kamar.
Kini Asti sendirian. Ia mulai bosan karena tidak
punya teman bermain. Asti menatap ketiga balon gas yang melayang-layang.
Mendadak Asti tersenyum. Sepertinya ia menemukan ide yang menarik.
Asti
mengambil pulpen dan secarik kertas. Di atas kertas itu, Asti menulis:
Hai, namaku Asti Pujiastuti. Umurku sepuluh
tahun. Alamat rumahku, Jl. Teratai no.25 Komp.
Indah permai. Siapa yang menemukan balon gas ini, maukah jadi temanku? Kita
bisa bersahabat pena.
Asti
mengikatkan kertas itu pada tali balon gas berwarna hijau. Kemudian, ia
melepaskan balon itu di halaman. Balon gas itu terbang melayang di angkasa
terbawa angin. Asti berharap di dalam hatinya ada anak sebayanya menemukan
balon itu.
Tiga
hari kemudian, Asti mendapat sepucuk surat dari pak pos. Pengirimnya bernama
Doni. Rumahnya cukup jauh dari rumah Asti. Di dalam suratnya, Doni bercerita
kalau ia menemukan balon hijau itu di lapangan ketika ia sedang bermain bola.
Doni lalu berkirim surat pada Asti, karena usia mereka sebaya.
Asti
sangat gembira. Ternyata mencari sahabat pena lewat balon gas seru juga. Doni
lalu datang ke rumah Asti, bersama mamanya. Sampai sekarang mereka bersahabat.
Mama Asti mengingatkan juga, agar Asti berhati-hati kalau mencari sahabat lewat
balon gas. Belum tentu orang baik yang menemukan balon itu. Asti merasa
beruntung karena Doni yang menemukan balon gasnya.
Oleh: Yoga T. Sumber: Buku Pustaka Ola.
Oleh: Yoga T. Sumber: Buku Pustaka Ola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar