Selasa, 27 November 2012

Balon Gas



Suatu hari, Mama menugaskan Asti menjaga Heri. Adik Asti itu masih balita. Mama akan pergi sebentar ke supermarket. Akan tetapi, belum lama Mama pergi, Heri mulai rewel mencari Mama. Asti berusaha membujuknya.
“Kita main mobil-mobilan, yuk. Nih, ada truk, sedan, bisa nguuuuuung!” ajak Asti.
“Enggak mau. Heri mau sama Mama,” rengek Heri.
“Iya sabar, sebentar lagi juga Mama pulang,” hibur Asti lagi.
“Tapi Heri maunya sekarang,” Heri tetap merengek. Asti jadi bingung.
Tiba-tiba, di depan rumah ada pedagang balon gas melintas. Asti segera memanggilnya. Ia membeli tiga balon gas, merah, kuning, dan hijau. Heri pun berhenti menangis. Heri lalu asyik bermain balon sampai lelah. Ia akhirnya tertidur pulas di sofa. Ketiga balon gasnya dibiarkan melayang di atap ruangan. Asti memindahkan Heri ke kamar.
Kini Asti sendirian. Ia mulai bosan karena tidak punya teman bermain. Asti menatap ketiga balon gas yang melayang-layang. Mendadak Asti tersenyum. Sepertinya ia menemukan ide yang menarik.
            Asti mengambil pulpen dan secarik kertas. Di atas kertas itu, Asti menulis:
            Hai, namaku Asti Pujiastuti. Umurku sepuluh tahun. Alamat rumahku, Jl. Teratai no.25     Komp. Indah permai. Siapa yang menemukan balon gas ini, maukah jadi temanku? Kita bisa bersahabat pena.
            Asti mengikatkan kertas itu pada tali balon gas berwarna hijau. Kemudian, ia melepaskan balon itu di halaman. Balon gas itu terbang melayang di angkasa terbawa angin. Asti berharap di dalam hatinya ada anak sebayanya menemukan balon itu.
            Tiga hari kemudian, Asti mendapat sepucuk surat dari pak pos. Pengirimnya bernama Doni. Rumahnya cukup jauh dari rumah Asti. Di dalam suratnya, Doni bercerita kalau ia menemukan balon hijau itu di lapangan ketika ia sedang bermain bola. Doni lalu berkirim surat pada Asti, karena usia mereka sebaya.
            Asti sangat gembira. Ternyata mencari sahabat pena lewat balon gas seru juga. Doni lalu datang ke rumah Asti, bersama mamanya. Sampai sekarang mereka bersahabat. Mama Asti mengingatkan juga, agar Asti berhati-hati kalau mencari sahabat lewat balon gas. Belum tentu orang baik yang menemukan balon itu. Asti merasa beruntung karena Doni yang menemukan balon gasnya.


Oleh: Yoga T. Sumber: Buku Pustaka Ola.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar